BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah
adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah.Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan
tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea
yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun,
dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian
karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi,
alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.Paragraf diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu
paragraf.Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau
kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik
merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide
utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
1. Posisi
Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak
bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan
adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai
pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan
terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil
yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada
beberapa pendapat, antara lain :
a.
Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf
adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru
b.
The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf
ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf
biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan
itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai
berikut:
a.
Sebagai penampung fragmen ide pokok atau
gagasan pokok keseluruhan paragraph
b.
Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan
pikiran penulisnya
c.
Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d.
Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan
pikiran secara sistematis
e.
Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf
dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga
paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf
itu ada empat macam, yaitu :
a.
transisi,
b.
kalimat topik,
c.
kalimat pengem-bang, dan
d.
kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau
sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung
dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur,
dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang
pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan
kemungkinan, yaitu :
a.
Paragraf terdiri atas transisi kalimat,
kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
b.
Paragraf terdiri atas transisi berupa kata,
kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
c.
Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat peneges.
d.
Paragraf terdiri atas transisi berupa kata,
kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e.
Paragraf terdiri atas transisi berupa
kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f.
Paragraf terdiri atas kalimat topik dan
katimat pengembang.
g.
Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan
katimat topik.
B. Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun
paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema
tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu
hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan
hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu
paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat
yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah
paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata
kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat
topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu
hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak
lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama,
bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang
menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
·
Penyusunan kalimat topik,
·
Penonjolan kalimat topik dalam
paragraf,
·
Pengembangan detail-detail penjelas
yang tepat, dan
·
Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan
alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola
Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut
pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain
dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola
susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara
lain :
a.
pola runtunan waktu,
b.
pola uraian sebab akibat,
c.
pola perbandingan dan pertentangan,
d.
pola analogi,
e.
pola daftar, dan
f.
pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1)
Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang
dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu
titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang
menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2)
Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi
tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling
menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut
klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling
menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
3)
Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal
paragraf, disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama
diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
C. Macam-Macam
Paragraf
1.
Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.
Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3.
Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat
cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya bersinar
lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
4.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5.
Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang
susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.Karangan jenis ini sebagian
besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
D. Macam-macam
paragraf berdasarkan tujuannya
1.
Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik,
dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh
paragraf pembuka :
Pemuli
baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan.Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
2.
Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan
yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa
paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3.
Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari
Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.
E. Macam-macam
paragraf berdasarkan letak kalimat utama
1.
Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh
paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati
hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha
baru.
2.
Paragraf induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh
paragraf induktif :
Semua
orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif dan efisien.
3.
Paragraf campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh
paragraf campuran :
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
F. Macam-macam
paragraf berdasarkan isi
1.
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang
tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan
paragraf.Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.
Contoh
paragraf deskripsi :
Dari
balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan
punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti
tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2.
Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat
utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks
dan antiklimaks.
3.
Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri
paragraf yang baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi
antar kalimat.
G. Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana
mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok
pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau
paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin
sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang
telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang
mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf,
diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan
inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir
anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan
diulang pada
akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh
alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu
Bahasa Indonesia dapat member kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa
Indonesia adalah Bahasa Resmi kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias
menambah Cakrawa dan pemikiran dan berbahasa yang lusa.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
2.
Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
3.
Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama
dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
4.
Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan
Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
5.
Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi.
Jakarta : PT Grasindo.
6.
Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato.
Jakarta : PT Grasindo.
7.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa
Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
8.
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik
Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media.
9.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis
Paragraf. Grasindo.
10. Budiharso,
Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa.
11. Indriaty,
Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia
Pustaka Utama.
12. Wuryanto,
R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung
Bona Jaya.
13. Muda,
Ahmad A.K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk
Terang.
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Semoga makalah ini akan bermanfaat
bagi semua.
Makalah ini diharapkan
tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi bacaan utama dengan semua
mahasiswa / mahasiswi kebidanan dan keperawatan serta menjadi referensi bagi
peminat lainnya.
Akhir kata penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan penyusun akan sangat
berterima kasih akan saran dan kritik yang membangun sehingga makalah ini dapat
sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR
ISI .............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .......................................................................... 1
BAB
PEMBAHASAN
A.
Struktur Paragraf.............................................................................. 3
B.
Syarat-Syarat Paragraf..................................................................... 6
C.
Macam-Macam Paragraf.................................................................. 9
D.
Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya.............................. 11
E.
Macam-macam paragraf berdasarkan letak
kalimat utama.............. 13
F.
Macam-macam paragraf berdasarkan isi.......................................... 15
G.
Unsur-Unsur Paragraf...................................................................... 16
BAB
III PENUTUP ................................................................................... 17
A.
Kesimpulan...................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH
Paragraf
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Drs.
Sumarto. RS.
Disusun
Oleh :
Yeni Wahyuni R.11.03.137
Zulfa khusnul Alfiani R.11.03.144
Kelas :
VA
Prodi : Kebidanan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI D III
KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH PARAGRAF"
Post a Comment