Sunday, August 30, 2015

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2015


SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA
PASIEN  RAWAT INAP DI RSUD
INDRAMAYU TAHUN 2015




---------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Perawat merupakan profesi keperawatan yang  memberikan pelayanan kesehatan,untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia meliputi bio-psiko-sosiokultural dan spiritual. Asuhan keperawatan diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien, sebagai bagian dari kebutuhan menyuluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual (Ambarwati,FR. 2012 ).
Organisasi kesehatan sedunia atau world Health Organization (WHO)  tahun 1984, menetapkan empat unsur kesehatan seperti unsur spiritul. Salah satu dari ke empat unsur tersebut meliputi sehat fisik, psikis, sosial dan spiritual. Pendekatan baru ini telah di adopsi oleh The American Phsyciatric association (APA), tahun 1992 yang di kenal dengan pendekatan biologis, psikologi, sosiologis dan spiritual ( Hawari, 2001 ).
Swinton menyampaikan bahwasanya spiritual membantu seseorang memahami kehidupan mereka disaat trauma dengan membangun kembali kepercayaan diri sehingga mereka dapat menemukan dan mempertahankan harapan. Survey  dari Majalah Time dan CNN serta USA Weekend (1996) dikutip hawari (2001) menyatakan bahwa, lebih dari 70 % pasien menyatakan bahwa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat membantu  proses penyembuhan. Sedangkan lebih dari 64% menyatakan hendaknya seorang tenaga kesehatan termasuk perawat dapat memberikan terapi psikoreligius. perawatan spiritual yang diberikan menggunakan pendekatan yang sistematis yang di sebut sebagai “ Five Rs of Spirituality “yaitu Reason and Reflection, Religion, Relationship dan Restoration”.
Spiritual adalah kepercayaan dalam hubungan antara manusia dengan Yang Maha Kuasa, dan pengembangan dari nilai-nilai serta sistem kepercayaan. Seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya akan semakin dekat , mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkan kesembuhan kecuali kekuatan yang maha kuasa dengan cara sholat, puasa, zakat, haji, do’a dan sebagainya ( Hawari, 2001).
Salah satu aspek dalam keperawatan adalah masalah pemenuhan kebutuhan spiritual , hal ini sangat penting bagi seseorang yang sedang mengalami sakit fisik. Ketika kondisi fisik teganggu ada kemungkinan seseorang mengalami perubahan emosi. Pada kondisi tersebut , komponen spiritual seseorang sangat penting untuk mengatasi perubahan emosi tersebut. Keimanan pada Tuhan di yakini akan memudahkan sesorang untuk mengatasi perubahan emosionl selama sakit ( Darwanti  2010 dalam ,  Lueckenotte, 2005 ).
Pemberi pelayanan kesehatan berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan pasien, terutama bagi perawat. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam bersama pasien dan peduli terhadap kebutuhan pasien, kepedulian dalam pemenuhan  kebutuhan pasien dapat di lakukan perawat dengan menerapkan perilaku caring. Caring merupakan tindakan konkrit yang muncul dengan sendirinya dari keinginan, maksud atau komitmen sehinggga dengan perawat melakukan perilaku caring dapat meningkatkan dan melindungi kemanusiaan dengan membantu pasien menemukan hikmah dari penyakit penderitaan, nyeri dan keberadaan ( Potter & Perry, 2005 ). Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berfikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan oang lain. Caring menolong pasien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologi, sosial dan spiritual. Untuk itu perawat memerlukan kemampuan dan mampu memperhatikan orang lain yang mencakup keterampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal yang tercermin dalam peilaku caring.
Caring dalam keperawatan akan membawa kepuasan pada pasien. Penelitian yang di lakukan abdul dkk menyatakan bahwa perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien dengan hasil 81,3 % responden menyatakan bahwa perilaku caring perawat baik dan menunjukan kepuasan terhadap pelayanan keperawatan. Perilaku caring perawat dapat di terapkan dengan 10 faktor carativ yaitu membentuk nilai humanistic-altruistic. Menanamkan keyakinan dan harapan menanamkan sensitivitas terhadap diri sendiri dan orang lain.
Harapan pasien terhadap perilaku caring perawat, menyatakan bahwa dalam penelitian yang di lakukan Novayanti Tanjung harapan pasien terhadap perilaku caring perawat dengan hasil 94,3 % mempunyai harapan yang tinggi dengan perilaku caring perawat selama pasien di ruang rawat inap dalam proses kesembuhannya. Dan memperlihatkan bahwa faktor carative caring yang berkontribusi menimbulkan harapan pasien adalah fakor menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural dan spiritual.
Studi pendahuluan terkait dengan pemenuhan kebutuhan spiritual, dilakukan oleh peneliti di RSUD Indramayu. Wawancara di tujukan kepada pasien di ruang rawat inap yaitu di ruang dalam. Wawancara dilakukan pada 10 responden dengan pasien minimal 1 hari mendapat perawatan di rumah sakit. Hasil wawancara dengan pasien di ruang rawat inap, terkait dengan  perilaku caring perawat dan pemenuhan kebutuhan spiritual didapatkan hasil sebanyak 6 orang pasien menyatakan perawat berbicara dengan pasien  jika ada yang perlu ditanya saja, tidak memperkenalkan diri, dan tidak mengucapkan salam, 4 pasien mengatakan perawat datang hanya untuk mengunjungi pasien saat visite, memberi obat, ganti infus, menanyakan keluhan pasien. Selain itu hanya 2 orang yang menyatakan pasien untuk mengingatkan berdo’a, . Dari hasil wawancara tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwasannya perawat hanya memenuhi kebutuhan pasien dalam kebutuhan biologis dan menurut perawat diruang rawat inap dalam belum adanya pemenuhan kebutuhan spiritual secara tersruktur.
Maka berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di RSUD Indramayu.





B.       Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu

C.       Tujuan
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu
2.      Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :
a.         Mengidentifikasi perilaku caring perawat
b.         Mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap
c.         Mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual

D.       Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1.         Bagi Pelayanan dan Masyarakat
Di harapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien yang menjalani rawat inap, sedangkan bagi  masyarakat dapat membantu dari segi kejiwaannya seperti pasien akan merasa lebih tenang ketika di ruang perawatan, menerima sakitnya, berusaha untuk memaximalkan proses kesembuhannya.
2.      Bagi Pendidikan Keperawatan
Asuhan keperawatan yang termasuk dalam hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual dapat menjadi bagian dari materi yang di ajarkan kepada mahasiswa.
3.         Bagi Ilmu Keperawatan
Sebagai sumber informasi dan di jadikan data ilmiah untuk peneliti selanjutnya.

E.       Ruang Lingkup
Penelitian ini di lakukan yang bertempat di RSUD indramayu. Responden dari penelitian ini pasien yang menjalani rawat inap di RSUD indramayu dengan keadaan pasien yang compos mentis dan bersedia menjadi seorang responden,  sedangkan pengambilan data dengan kuesioner.
Permasalahan yang akan di teliti adalah tentang apakah adanya hubungan perilaku caring perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan tujuan hidup, rasa percaya,  dan harapan pada saat kesusahan untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan dan mengurangi rasa kecemasan.

Jika Minat Hub. ADMIN
di Email : endar23694@gmail.com


sedia :
BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS             
BAB 3 KERANGKA  KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL 
          DAN HIPOTESIS
BAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 6 PEMBAHASAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


No comments:

Post a Comment